Bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan, H. Bambang
Alamsyah mengungkapkan, Kabupaten Tanah Laut memiliki dua komoditi
berpotensi besar di bidang perkebunan berupa, karet dan kelapa sawit.
“Dua
komoditi besar dibidang perkebunan tersebut tidak saja dimiliki
perusahaan besar negara, namun masyarakat juga memilikinya,” ujar H.
Bambang Alamsyah, di Pelaihari, Rabu (25/2).
Menurutnya, untuk
perkebunan karet dimiliki masyarakat seluas kurang lebih 15.000 hektar,
sedangkan perusahaan memilkki kebut karet seluas kurang lebih 7.000
hektar.
“Sedangkan perkebunan kelapa sawit yang dimiliki
masyarakat seluas 12.000 hektar, perusahaan besar swasta maupun Negara
seluas 80.000 hektar,” ungkapnya.
Dari kedua komoditi perkebunan
tersebut, jelas dia, yang menjadi masalah adalah karet, terutama harga
ti tingkat petani relative rendah sekitar Rp 65.00 perkilogram.
“Hal ini disebabkan Negara lain juga memproduksi karet seperti, India, Cina, Vietnam, Laos dan Kamboja,” terangnya.
Upaya
yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Tanah Laut, sebut bupati, dengan
melakukan perbaikan kualitas lumb di tingkat petani atau pekebun,
termasuk pembentukan lembaga unit pengolahan dan pemasaran bahan olahan
karet (UPPB).
“Tanah Laut memiliki empat unit UPPB, mudah-mudahan dapat meningkatkan kualitas karet petani,” tegasnya.
Kemudian,
ungkap H Bambang Alamsyah, untuk komoditi kelapa sawit relatif tidak
masalah karena harga ditentukan dengan jelas setiap bulan pada saat
pertemuan rutin di Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Selatan.
Sumber : http://www.antarakalsel.com / Jumat, 27 Februari 2015